Rabu, 02 Mei 2018

Artikel Pengembangan Media Pembelajaran Kimia


Nama               : Fitriani
NIM                : ACC 115 016
Mata Kuliah    : Pengembangan Media Pembelajaran



v  Pengertian Media
Pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli :
1.      Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
2.      Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
3.      National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Peran media dalam proses belajar mengajar sangatlah penting untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang efektif dapat menumbuhkan sikap ketertarikan siswa terhadap suatu konsep. ”Media pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran”.

v  Kriteria Pemilihan Media
1.      Kesesuaian dengan tujuan (instrusional goals)
Untuk pemakaian media perlu di kaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan  pembelajaran. Dari kajian tujuan tersebut bisa di analisis media apa saja yang cocok untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu analisis dapat diarahkan pada tujuan yang bersifat kognitif,afektif, dan psikomotorik. Kriteria pemilihan media didasarkan atas kesesuaiannya. Kriteria pemilihan media didasarkan atas kesesuainnya dengan standar kompetisi, kompetesi dasar dan terutama indikator
2.      Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan tersebut sudah sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai dengan penyampaian bahan tersebut.
3.      Kesesuaian dengan karakteristik pengajar atau siswa
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa atau guru. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan media yang akan digunakan. Bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya.  Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu
4.      Kesesuaian dengan teori
Pemilihan media didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap media yang paling disukai, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.
5.      Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
6.      Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung yang tersedia. Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu maka kurang efektif.
7.      Karateristik media yang bersangkutan
Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
8.      Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta   berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ? Jangan sampai pula terjadi,  media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,  tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.

v  Pengembangan Media
Media Foto
Foto merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup popular dan sudah lama digunakan dalam pembelajaran. Hal ini karena foto cukup praktis, sederhana, mudah digunakan tidak membutuhkan alat proyeksi dan tidak membutuhkan peralatan tambahan. Media foto termasuk kategori gambar diam ( still picture ) artinya sajian visual dalam foto tidak bergerak. Foto dapat digunakan dalam pembelajaran secara individual, kelompok kecil atau kelompok besar. Penggunaan foto dalam proses pembelajaran
a)      Pergunakanlah foto untuk tujuan-tujuan pembelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti atau pokok-pokok pembelajaran. Sebab tujuan pokok itu akan mengarahkan siswa kejelasan materi, keterlibatan media secara langsung dengan materi dan ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran semakin tinggi.
b)      Memadukan foto dengan bahan belajar lainnya. Bahan belajar yang biasa digunakan siswa diantaranya buku, modul, makalah, LKS, CD pembelajaran, poster, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut perlu dilengkapi dengan foto yang berisi ibjek realistis, dengan demikian akan menambah jelas bahan-bahan ajar tersebut, menghindari persepsi yang beragam, dan menarik minat belajar siswa. Misalnya, buku dilengkapi dengan ilustrasi foto, CD interaktif disisipi foto, begitu juga pembelajaran langsung ( face to face ). Guru sesekali menunjukkan foto yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan
c)      Pergunakanlah gambar sesuai kebutuhannya tidak terlalu banyak, namun memiliki relevansi tinggi dengan materi yang sedang diajarkan. Jumlah gambar yang sedikit dan terpilih akan lebih baik daripada gambar yang banyak tapi kurang memberikan makna. Ilustrasi foto yang berlebihan justru akan mengganggu konsentrasi dan focus perhatian siswa akan terbagi kepada gambar-gambar tersebut. Jadi yang terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama.
d)     Kurangilah penambahan kata-kata pada ilustrasi foto. Foto sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau gagasan baru. Misalnya, pada pelajaran sejarah, siswa dengan mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan jawa Timur menjelaskan mengapa bentuknya tidak sama, apa ciri-ciri yang membedakan yang satu dengan yang lainnya.

Menurut saya, penggunaan media foto dalam proses pembelajaran kimia baik untuk diterapkan. Karena didalam ilmu kimia itu sifatnya abstrak, seperti atom, molekul, partikel. Kita tidak mengetahui bagaimana dan seperti apa bentuknya. Nah dengan penggunaan media foto, kita bisa mengadaikan bahwa bentuk atom itu seperti bola, tidak hanya membayangkan saja bahwa bentuk atom itu seperti apa ya. Dengan bantuan media foto maka akan membangun motivasi siswa untuk lebih tertarik dan semakin semangat untuk belajar. Seperti yang kita ketahui saat ini atau zaman now, kebanyakan anak-anak sekarang pegangannya gadged. Sehingga kalau kita mengajar hanya berceramah mereka akan malas untuk belajar bahkan akan tidak tertarik untuk belajar, mereka akan senang memegang gadget mereka dibandingakan mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Karean zaman semakin canggih, maka guru harus pintar-pintar mengunakan media untuk proses belajar mengajar, agar siswa yang diajarkan tertarik untuk belajar dengan media yang tepat dalam proses belajar mengajar.



Pengembangan Media Pembelajaran Translate Buku Kimia Raymond Chang 15.3


Nama               : Fitriani
NIM                : ACC 115 016
Mata Kuliah    : Pengembangan Media Pembelajaran (UTS)
Terjemahan sekaligus pengembangan materi dari buku kimia Raymond Chang. Materi 15.3
Dimana konsentrasi H+ dan OH- ion dalam larutan berair kebanyakan nilainya sangat kecil. Oleh karena itu, Soren Sorensen pada tahun 1909 mengusulkan pengukuran yang lebih praktis yang disebut pH. pH larutan didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen (dalam mol/L):
pH = -log [H3O+] atau pH = -log [H+]            ………………. (15.4)
Perlu diingat bahwa Persamaan (15.4) hanyalah definisi yang dirancang untuk memberi kita nomor yang mudah untuk diingat. Logaritma negatif memberi kita bilangan positif untuk pH, yang sebaliknya akan menjadi negatif karena nilai kecil [H+]. Selanjutnya, istilah [H+] dalam persamaan (15.4) hanya berkaitan dengan bagian numerik dari ekspresi untuk konsentrasi ion hidrogen, karena kita tidak dapat mengambil logaritma unit. Jadi, seperti konstanta kesetimbangan, pH larutan adalah kuantitas berdimensi.
Karena pH hanyalah suatu cara untuk mengekspresikan konsentrasi ion hidrogen, larutan asam dan basa pada 25°C dapat dibedakan dengan nilai pH, sebagai berikut:
Larutan Asam             : [H+] > 1.0  10-7  M, pH < 7.00
Larutan Basa               : [H+] < 1.0  10-7  M, pH > 7.00
Larutan Netral             : [H+] = 1.0  10-7  M, pH = 7.00
Perhatikan bahwa pH meningkat ketika [H+] menurun.
Kadang-kadang saat kita mengerjakan soal, diberi nilai pH dari suatu larutan dan diminta untuk menghitung konsentrasi ion H+. Dalam hal ini, kita perlu mengambil antilog dari persamaan (15.4) sebagai berikut:
[H3O+] = 10-pH atau [H+] = 10-pH         ………………………..(15.5)

Ketahuilah bahwa definisi pH baru saja ditunjukkan, dan memang semua perhitungan yang melibatkan konsentrasi larutan (dinyatakan baik sebagai molaritas atau molalitas) yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya, dapat mengalami kesalahan karena secara implisit kita mengasumsikan perilaku ideal. Pada kenyataannya, pembentukan pasangan ion dan jenis interaksi antarmolekul lainnya dapat mempengaruhi konsentrasi spesies yang sebenarnya dalam larutan. Situasi ini analog dengan hubungan antara perilaku gas ideal dan perilaku gas nyata yang dibahas dalam Bab 5. Tergantung pada suhu, volume, dan jumlah dan jenis gas yang ada, tekanan gas terukur mungkin berbeda dari yang dihitung menggunakan persamaan gas ideal. Demikian pula, konsentrasi sebenarnya atau "efektif" dari zat terlarut mungkin tidak seperti yang kita pikirkan, mengetahui jumlah zat yang awalnya larut dalam larutan. Sama seperti kita memiliki Van Der Waals dan persamaan lain untuk mendamaikan ketidaksesuaian antara perilaku gas ideal dan gas nonideal, kita dapat menjelaskan perilaku gas nonideal dalam larutan.
Gambar 15.2 Sebuah pH meter umumnya digunakan di laboratorium untuk menentukan pH suatu larutan. Meskipun banyak meter pH memiliki skala yang ditandai dengan nilai dari 1 hingga 14, nilai pH dapat, faktanya, kurang dari 1 dan lebih besar dari 14.
Salah satu caranya adalah mengganti istilah konsentrasi dengan aktivitas, yang merupakan konsentrasi efektif. Secara tepat, pH larutan harus didefinisikan sebagai :
pH = -log aH+               ……………………..(15.6)
Di mana aH+ adalah aktivitas ion H+. Sebagaimana disebutkan dalam Bab 14 (lihat hal. 621), untuk aktivitas solusi ideal adalah numerik sama dengan konsentrasi. Untuk solusi nyata, aktivitas biasanya berbeda dari konsentrasi. Untuk mengetahui konsentrasi zat terlarut, ada cara-cara yang dapat dilakukkan berdasarkan termodinamika untuk memperkirakan aktivitasnya. Perlu diingat, bahwa kecuali untuk larutan encer, pH yang diukur biasanya tidak sama dengan yang dihitung dari persamaan (15,4) karena konsentrasi ion H+ dalam molaritas tidak secara numerik sama dengan nilai aktivitasnya. Meskipun kebanyakan akan terus menggunakan konsentrasi dalam persamaan diatas, penting untuk mengetahui bahwa pendekatan ini akan memberi kita hanya perkiraan proses kimia yang benar-benar terjadi dalam fase solusi.


Di laboratorium, pH larutan diukur dengan pH meter (Gambar 15.2). Tabel 15.1 daftar pH sejumlah fluida umum. Seperti yang kita lihat, pH cairan tubuh sangat bervariasi, tergantung pada lokasi dan fungsinya. PH rendah (keasaman tinggi) jus lambung memfasilitasi pencernaan sedangkan pH darah yang lebih tinggi diperlukan untuk pengangkutan oksigen. Tindakan-tindakan yang tergantung pada pH ini akan diilustrasikan dalam esai-esai kimia dalam aksi dalam bab ini dan Bab 16.

* Air yang terkena udara untuk jangka waktu yang lama menyerap CO2 di atmosfer untuk membentuk asam karbonat, H2CO3.
Skala pOH analog dengan skala pH dapat dibuat menggunakan logaritma negatif dari konsentrasi ion hidroksida dari suatu larutan. Jadi, kita mendefinisikan pOH sebagai
pOH = -log [OH-]       ………………………(15.7)
Jika kita diberi nilai pOH dari sebuah solusi dan diminta untuk menghitung konsentrasi ion OH, kita dapat mengambil antilog dari persamaan (15.7) sebagai berikut :
[OH-] = 10-pOH             ……………………(15.8)
Sekarang perhatikan lagi konstanta produk ion untuk air pada 25°C:
[H+][OH-] = Kw = 1.0  10-14
Dengan mengambil logaritma negatif dari kedua sisi, kita dapatkan
-(log [H+] + log [OH-]) = -log (1.0  10-14)
-log [H+]  log [OH-] = 14.00
Dari definisi pH dan pOH yang kita peroleh
pH + pOH = 14.00      ……………….. (15.9)
Persamaan (15,9) memberi kita cara lain untuk menyatakan hubungan antara konsentrasi ion H+ dan konsentrasi ion OH-. Contoh 15,3, 15,4, dan 15,5 menggambarkan perhitungan yang melibatkan pH.

Semoga bisa membantu.
Terimakasih